Diplomasi Indonesia di ASEAN 2025: Laut Cina Selatan, Ekonomi Digital, dan Kepemimpinan Regional

Diplomasi Indonesia

Diplomasi Indonesia 2025: Dari Nasional ke Regional

Indonesia selalu memainkan peran penting dalam politik Asia Tenggara. Sebagai negara terbesar di ASEAN, baik dari segi populasi maupun ekonomi, posisi Indonesia sangat strategis. Di tahun 2025, diplomasi Indonesia semakin mendapat sorotan karena dua faktor utama: peran aktif dalam konflik Laut Cina Selatan dan kepemimpinan dalam ekonomi digital ASEAN.

Google Trends Indonesia 4 September 2025 menunjukkan lonjakan pencarian kata kunci “ASEAN 2025” dan “diplomasi Indonesia.” Publik menaruh perhatian pada bagaimana Indonesia bisa menjaga keseimbangan kepentingan nasional, stabilitas kawasan, sekaligus menjadi motor penggerak integrasi ASEAN.


◆ Latar Belakang Diplomasi Indonesia di ASEAN

Sejak berdirinya ASEAN pada 1967, Indonesia selalu menjadi salah satu penggagas utama. Dari Deklarasi Bangkok hingga ASEAN Charter, diplomasi Indonesia selalu mengedepankan prinsip kebersamaan, stabilitas regional, dan non-intervensi.

Namun, tantangan di tahun 2025 lebih kompleks:

  1. Geopolitik Laut Cina Selatan yang semakin panas.

  2. Ekonomi Digital yang tumbuh cepat, tapi belum merata di tiap negara ASEAN.

  3. Krisis Iklim yang memengaruhi ketahanan pangan dan energi kawasan.

  4. Isu Demokrasi & HAM yang berbeda standar di tiap negara anggota.


◆ Indonesia dan Konflik Laut Cina Selatan

Posisi Strategis Indonesia

Meski bukan negara pengklaim utama, Indonesia memiliki wilayah Natuna yang sering disentuh oleh klaim sepihak. Hal ini menempatkan Indonesia di posisi unik: bukan pihak langsung, tetapi terdampak.

Upaya Diplomasi

  1. ASEAN Centrality – Indonesia menekankan bahwa penyelesaian konflik harus lewat ASEAN, bukan hanya bilateral.

  2. Code of Conduct (CoC): Indonesia aktif mendorong percepatan negosiasi CoC dengan Tiongkok.

  3. Diplomasi Pertahanan: Latihan bersama TNI dengan negara ASEAN lain sebagai bentuk penguatan solidaritas regional.

Dampak Regional

Dengan diplomasi aktif ini, Indonesia berhasil menjaga ASEAN tetap kompak, meskipun negara anggota memiliki kepentingan berbeda.


◆ Kepemimpinan Indonesia dalam Ekonomi Digital ASEAN

Pertumbuhan Ekonomi Digital

ASEAN diproyeksikan menjadi salah satu pusat ekonomi digital dunia. Indonesia sebagai pasar terbesar (lebih dari 200 juta pengguna internet) memainkan peran utama.

Inisiatif Indonesia

  1. ASEAN Digital Hub: Jakarta mendorong terbentuknya pusat inovasi digital ASEAN.

  2. Regulasi Data Bersama: Indonesia mengusulkan standar perlindungan data kawasan.

  3. Ekonomi UMKM Digital: Fokus memperkuat UMKM di desa agar bisa menembus pasar ASEAN.

Dampak Jangka Panjang

Kepemimpinan Indonesia dalam ekonomi digital bukan hanya memperkuat posisi nasional, tetapi juga menjadikan ASEAN lebih kompetitif menghadapi Uni Eropa, Amerika, dan Tiongkok.


◆ Diplomasi Iklim dan Energi

Indonesia juga aktif dalam isu iklim di ASEAN.

  • Transisi Energi: mendorong energi terbarukan, seperti PLTS dan biomassa.

  • Ketahanan Pangan: kerja sama riset agrikultur digital di ASEAN.

  • Perlindungan Laut: inisiatif menjaga ekosistem laut dari polusi plastik.

Dengan diplomasi hijau ini, Indonesia memperkuat citra sebagai pemimpin yang peduli pada keberlanjutan.


◆ Kritik terhadap Diplomasi Indonesia

Meskipun aktif, diplomasi Indonesia tidak lepas dari kritik:

  1. Terlalu Hati-Hati: Indonesia dinilai lambat mengambil sikap tegas di Laut Cina Selatan.

  2. Isu HAM: Sebagian pihak menilai Indonesia kurang vokal terhadap krisis demokrasi di beberapa negara ASEAN.

  3. Ketimpangan Ekonomi Digital: Meskipun memimpin, distribusi ekonomi digital belum merata di dalam negeri.

Namun, banyak analis menilai sikap hati-hati Indonesia justru menjaga stabilitas kawasan agar tidak pecah.


◆ Perbandingan dengan Negara ASEAN Lain

  • Singapura: unggul dalam infrastruktur digital, tapi tidak punya pengaruh geopolitik sebesar Indonesia.

  • Vietnam: vokal dalam isu Laut Cina Selatan, tapi masih terbatas pada kepentingan nasional.

  • Thailand: fokus pada politik domestik yang belum stabil.

  • Indonesia: punya posisi unik sebagai penengah sekaligus motor ekonomi kawasan.

Hal ini membuat Indonesia tetap jadi poros diplomasi ASEAN.


◆ Masa Depan Diplomasi Indonesia di ASEAN

Dalam 5–10 tahun ke depan, beberapa skenario penting:

  1. Pemimpin Digital ASEAN: Indonesia bisa jadi pusat AI dan startup di Asia Tenggara.

  2. Penengah Global: Indonesia memimpin ASEAN menghadapi dinamika AS–Tiongkok.

  3. Diplomasi Hijau: fokus pada energi terbarukan dan mitigasi krisis iklim.

  4. Integrasi Politik: ASEAN bisa menuju integrasi lebih dalam jika Indonesia terus konsisten.


Kesimpulan: Diplomasi Indonesia Sebagai Pilar ASEAN

Diplomasi Indonesia ASEAN 2025 adalah refleksi dari visi besar: menjadikan ASEAN kawasan stabil, sejahtera, dan berdaya saing global.

Penutup

Dengan peran aktif di Laut Cina Selatan, kepemimpinan di ekonomi digital, dan komitmen pada diplomasi hijau, Indonesia menunjukkan kapasitas sebagai pemimpin regional. Tantangannya adalah menjaga konsistensi di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah.


📌 Referensi