Eks Teman Dekat Bongkar Bobrok Conor McGregor: Kalah dari Khabib Nurmagomedov Gara-gara Malas dan Mabuk?
Latar Belakang Pertarungan Legendaris UFC
pesonalawas.com – Pertarungan antara Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov pada UFC 229 tahun 2018 jadi salah satu duel paling ikonik dalam sejarah MMA. Saat itu, Khabib menang telak lewat submission di ronde keempat, sekaligus memperpanjang rekor tak terkalahkannya. Tapi baru-baru ini, muncul kabar mengejutkan soal apa yang sebenarnya terjadi di balik kekalahan McGregor.
Salah satu teman dekat mantan juara UFC asal Irlandia itu buka suara, dan pernyataannya bikin geger. Ia menyebut bahwa McGregor kalah bukan semata karena kehebatan Khabib, tapi karena sikap dan gaya hidup McGregor sendiri yang makin tak terkendali—malas berlatih dan terlalu sering mabuk.
Pernyataan itu langsung menyita perhatian publik dan penggemar UFC. Banyak yang menduga ada sesuatu yang memang tidak beres saat McGregor memasuki oktagon malam itu. Kini, isu tersebut kembali jadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan forum-forum MMA.
Gaya Hidup McGregor Jadi Sorotan Serius
Pernyataan dari eks teman dekat McGregor itu menyoroti gaya hidup petarung berjuluk “The Notorious” yang dinilai jauh dari kata disiplin. Menurutnya, McGregor lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpesta ketimbang fokus latihan jelang pertarungan.
Hal ini memunculkan spekulasi bahwa kekalahannya melawan Khabib bukan hanya soal teknik atau strategi, tapi akibat buruknya kondisi fisik dan mental karena pola hidup yang tidak sehat. Teman dekat itu juga menyebut, “Conor sudah bukan lagi petarung saat itu. Dia lebih sibuk jadi selebriti.”
Sebagai sosok publik yang sering tampil flamboyan, McGregor memang dikenal gemar memamerkan kekayaan dan gaya hidup mewah. Namun, di dunia olahraga sekelas UFC, ketahanan fisik dan mental tetap jadi kunci utama kemenangan. Keterlibatannya dalam banyak bisnis di luar oktagon juga diduga mengalihkan fokusnya dari dunia pertarungan.
Khabib: Fokus dan Disiplin adalah Kunci
Sementara itu, Khabib Nurmagomedov tetap konsisten dalam pendiriannya. Dalam banyak wawancara, Khabib kerap menekankan pentingnya kedisiplinan, fokus, dan menjaga kehidupan pribadi yang sehat. Ia bahkan pernah berkata, “Dalam MMA, kamu nggak bisa pura-pura. Saat kamu tidak siap, hasilnya akan terlihat.”
Dan memang terbukti, meski McGregor dikenal sebagai petarung yang agresif, malam itu ia tampak kesulitan menghadapi tekanan dari Khabib yang sangat terkontrol dan tenang.
Analisis para pakar juga menunjukkan bahwa Khabib unggul secara teknik, terutama dalam grappling dan ground control. Namun, jika benar McGregor saat itu dalam kondisi tidak prima karena kebiasaan buruknya sendiri, maka hasil pertarungan mungkin saja bisa berbeda seandainya ia lebih fokus.
Reaksi Netizen dan Dunia MMA
Pernyataan mengejutkan dari eks teman McGregor langsung viral di media sosial. Banyak netizen yang bilang mereka “sudah menduga sejak awal” bahwa McGregor tidak tampil 100% malam itu. Beberapa juga menyayangkan perubahan sikap McGregor dari petarung haus kemenangan jadi selebriti yang lebih sibuk tampil di media.
Sebaliknya, ada juga yang membela McGregor. Mereka menilai pernyataan temannya itu hanya upaya mencari sensasi dan pansos belaka. Apalagi, sampai sekarang belum ada klarifikasi langsung dari pihak McGregor terkait tudingan tersebut.
Namun yang jelas, pernyataan itu kembali membuka diskusi besar soal pentingnya keseimbangan gaya hidup atlet elite, khususnya di cabang olahraga yang menuntut kekuatan dan stamina tinggi seperti MMA.
Masa Depan McGregor di UFC
Setelah kekalahannya dari Khabib, McGregor sempat vakum, lalu kembali bertarung dengan hasil yang bervariasi. Ia menang atas Donald Cerrone tapi kembali kalah dari Dustin Poirier dua kali, yang semakin membuat publik bertanya-tanya: apakah McGregor masih layak disebut elite fighter?
Kini, dengan usia yang sudah 36 tahun dan kondisi tubuh yang sudah pernah cedera parah, banyak yang memprediksi masa depan McGregor di UFC tidak akan lama lagi. Apalagi dengan kompetitor baru yang makin ganas, McGregor butuh pembuktian besar jika ingin kembali ke puncak.
